Jobe Bellingham Gabung Dortmund, Ikuti Jejak sang Kakak

Layaknya sebuah deja vu, Jobe Bellingham kini mengikuti jejak kakaknya, Jude, dengan bergabung ke Borussia Dortmund. Namun, di balik kemiripan perjalanan karier mereka, tersimpan cerita berbeda tentang dua bersaudara yang sedang menulis sejarah masing-masing.

Setelah membantu Sunderland promosi ke Liga Premier, Jobe Bellingham justru memilih melanjutkan petualangannya ke Bundesliga. Dengan nilai transfer mencapai £31 juta, pemain 19 tahun ini resmi menjadi rekrutan termahal kedua dalam sejarah Dortmund setelah Ousmane Dembélé (2016), sekaligus penjualan termahal Sunderland.

Signal Iduna Park bukanlah tempat asing bagi keluarga Bellingham. Tiga tahun lalu, Jude tiba di Dortmund sebagai remaja 17 tahun dengan harga £25 juta dari Birmingham City. Selama 132 penampilan, ia mempersembahkan DFB Pokal 2021 dan nyaris membawa gelar Bundesliga sebelum akhirnya hijrah ke Real Madrid dengan kesuksesan yang kini sudah menjadi legenda.

BACA JUGA: Robert Lewandowski Mundur dari Timnas Polandia Usai Konflik dengan Pelatih

MISI BERBEDA

Namun Jobe datang dengan misi berbeda.

“Saya ingin dikenal sebagai Jobe, bukan hanya ‘adik Jude’,” begitulah tekadnya ketika memilih mencantumkan nama depannya di punggung jersey. Tony Mowbray, mantan pelatihnya di Sunderland, pernah mengatakan: “Dia ingin membangun identitasnya sendiri.”

Di lapangan, perbedaan keduanya semakin jelas. Jika Jude bersinar sebagai playmaker nomor 10, Jobe justru lebih nyaman sebagai gelandang serang box-to-box atau bahkan gelandang bertahan. Uniknya, musim lalu ia sempat diturunkan sebagai striker tengah oleh Sunderland.

“Dia pemain serba bisa dengan potensi besar di berbagai posisi,” ujar pelatih Regis Le Bris.

Statistik musim 2024/25 menunjukkan 4 gol dan 3 assist dari 43 penampilan. Bagi Marco Gabbiadini, mantan striker Sunderland, langkah Jobe ke Bundesliga justru strategis: “Ini jenjang sempurna antara Championship dan Premier League, dengan tekanan yang lebih terkendali.”

Kepindahan Jobe ke Sunderland dulu sempat mengejutkan banyak pihak. Tiba di Wearside tepat di hari Jude bergabung dengan Real Madrid, transisinya dari Birmingham yang saat itu setingkat dengan Sunderland di Championship sempat dipertanyakan.

“Dia punya bakat luar biasa,” akui Gabbiadini. “Apakah sehebat Jude? Mungkin belum, tapi 80% darinya saja sudah cukup membuatnya menjadi pemain kelas dunia.”

Kini di Dortmund, Jobe berdiri di persimpangan jalan yang pernah dilalui sang kakak. Tapi dengan gaya permainan yang berbeda, mentalitas mandiri, dan tekad untuk keluar dari bayang-bayang, dia sedang menulis kisah suksesnya sendiri.

Seperti kata Gabbiadini: “Biarkan dia berkembang dengan caranya sendiri.” Di Signal Iduna Park, sebuah babak baru sedang menanti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru