Thomas Tuchel tampak realistis saat memimpin Inggris menghadapi ujian taktis melawan Andorra dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Meski Three Lions diunggulkan besar melawan tim peringkat 173 FIFA itu, manajer baru Inggris ini mengingatkan bahwa pertandingan di Stadion RCDE Barcelona bisa menjadi ujian kesabaran yang sesungguhnya.
“Ini baru pertandingan ketiga saya, tapi saya tahu betul tantangan menghadapi tim yang bermain dengan pertahanan rapat,” ujar Thomas Tuchel.
Inggris memang memimpin Grup K dengan sempurna setelah dua kemenangan awal, tapi Tuchel menggarisbawahi perlunya pendekatan khusus melawan Andorra yang dikenal dengan pertahanan berlapis. Ia bahkan mengingatkan fans untuk tidak frustrasi jika gol tak kunjung datang di menit-menit awal.
“Lihat saja bagaimana Spanyol hanya unggul 1-0 di babak pertama saat melawan mereka,” kata Tuchel, merujuk pada pertandingan September lalu.
BACA JUGA: Duel Generasi Baru di Roland Garros: Sinner vs Alcaraz Menandai Era Baru Tenis
Strategi Tuchel jelas: mempertahankan intensitas dan pola permainan ofensif tanpa henti. Namun ia juga sadar beban fisik pemain setelah musim panjang.
“Mereka datang dari musim yang melelahkan, tapi justru antusiasme kelompok inilah yang membuat saya optimis,” tambahnya.
Pertandingan ini menjadi ujian pertama Tuchel menghadapi tim ‘parkir bus’. Formasi 5-4-1 Andorra diprediksi akan memadatkan pertahanan hanya dalam jarak 25 meter dari gawang mereka.
“Detail dan kesabaran akan jadi kunci,” tegas Tuchel. “Saya sudah mempersiapkan pemain dengan rinci, sekarang tugas mereka menjalankannya di lapangan.”
Dengan permintaan khusus agar fans tidak berharap gol cepat, Tuchel sepertinya ingin meminimalisir tekanan psikologis pada timnya. Baginya, yang penting adalah tiga poin, tak peduli bagaimana cara meraihnya.
Pertanyaan besarnya: bisakah Inggris menembus benteng Andorra dengan permainan indah, atau mereka harus puas dengan kemenangan ala kadarnya? Jawabannya akan terlihat Sabtu malam nanti.
