Russell Martin memulai babak baru sebagai pelatih kepala Rangers dengan sikap realistis namun penuh tekad. Mantan bek Skotlandia itu menolak membuat janji kosong, tetapi menegaskan komitmennya untuk membangun tim yang mampu bersaing sekaligus berkembang.
“Menang adalah bagaimana Anda meyakinkan orang – pemain, staf, dan pendukung,” tegas Russell Martin dalam konferensi pers perdananya di Ibrox. Pengalamannya membawa Southampton naik kelas di tengah perubahan besar menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan di Glasgow.
Rangers memasuki era baru di bawah kepemilikan konsorsium AS yang dipimpin Andrew Cavenagh. Martin pun diproyeksikan sebagai sosok utama dalam proyek jangka panjang. Meski begitu, tekanan untuk segera meraih hasil tetap tinggi setelah musim tanpa trofi, termasuk kekalahan dari rival abadi Celtic di final Piala Liga.
Ketika ditanya tentang target trofi, Martin memilih bersikap jujur: “Saya tidak akan duduk di sini dan memberikan janji, karena saya rasa itu tidak akan membantu siapa pun.” Namun, ia menekankan bahwa timnya akan bekerja keras untuk meningkatkan performa di segala aspek.
Peran Martin sebagai pelatih kepala (head coach), bukan manajer, menandakan struktur baru Rangers. Ia akan bekerja sama dengan direktur teknis Dan Purdy, mantan rekan kerjanya di Everton. Matt Gill dan Rhys Owen menyusulnya dari Southampton sebagai bagian dari staf inti.
BACA JUGA: Jay Emmanuel-Thomas Terjerat Kasus Narkoba, Karier Hancur dalam Sekejap
BANYAK TAWARAN
Martin mengaku memiliki beberapa tawaran lain, tetapi Rangers adalah pilihan hatinya. “Inilah yang benar-benar saya inginkan,” ujarnya. Ia juga terdorong oleh keinginan untuk membuktikan diri setelah masa lalunya sebagai pemain di Ibrox yang kurang memuaskan.
Patrick Stewart, CEO Rangers, menyebut Martin sebagai “kandidat menonjol” setelah proses seleksi ketat yang melibatkan nama-nama besar seperti Davide Ancelotti (asisten pelatih Real Madrid) dan Brian Priske (mantan pelatih Feyenoord).
Thelwell, direktur olahraga Rangers, memaparkan visi permainan Martin: “Timnya bermain sepak bola dominan, menguasai bola, mengatur tempo, dan memaksakan diri secara fisik.” Gaya tersebut diharapkan bisa membawa Rangers kembali ke puncak dengan identitas yang jelas.
Tantangan Martin tidak ringan – ia harus segera bersaing dengan Celtic yang masih kuat, sekaligus memenuhi ekspektasi pemilik baru yang menginginkan kesuksesan instan. Namun, dengan pengalaman lebih dari 250 pertandingan sebagai pelatih, ia siap menghadapi tekanan tersebut.
“Kami mengharapkan kesuksesan dan Russell tahu itu,” tegas Stewart. Sekarang, semua mata tertuju pada apakah mantan pemain Norwich City ini bisa mengubah janji menjadi hasil nyata di lapangan.