Sir Dave Brailsford, salah satu arsitek utama transformasi Manchester United akan mengurangi perannya secara aktif di klub. Meski tetap menjadi bagian dari dewan direksi, fokus utamanya kini beralih ke tanggung jawab yang lebih luas. Tentu saja ia juga tercatat sebagai Direktur Olahraga di Ineos.
Sejak masuknya Ratcliffe sebagai pemilik minoritas Desember lalu, Sir Dave Brailsford menjadi motor penggerak berbagai perubahan struktural di Old Trafford. Salah satu kontribusi besarnya adalah memimpin revitalisasi fasilitas pelatihan Carrington, yang ditargetkan selesai Agustus mendatang.
“Saya memahami status klub ini dan dapat melihat arah yang diambil oleh para pemain dan pelatih kepala,” komentar Brailsford tentang proyek pembangunan United beberapa waktu lalu.
Meski kehadirannya sempat menuai pro-kontra, hubungan dekatnya dengan Ratcliffe tetap terjalin baik. Brailsford akan tetap terlibat dengan United, meski tidak lagi secara intensif seperti sebelumnya.
Keputusan ini diambil seiring dengan semakin solidnya struktur kepemimpinan sepak bola United. Omar Berrada sebagai CEO, bersama trio Christopher Vivell (Direktur Rekrutmen), Jason Wilcox (Direktur Teknis), dan Matt Hargreaves (Direktur Negosiasi Sepak Bola) dinilai telah membentuk tim eksekutif yang kompeten.
“Ini akan menjadi tempat yang luar biasa bagi saya untuk berkembang, dan saya berharap dapat meraih hal-hal luar biasa di sini serta membantu klub memenangkan lebih banyak trofi,” ujar Brailsford tentang mimpinya untuk United di awal masa jabatannya.
BACA JUGA: Chelsea Resmi Boyong Liam Delap dengan Kontrak Panjang
MENGUNDURKAN DIRI
Brailsford sebelumnya mengundurkan diri sebagai kepala tim balap sepeda Ineos Grenadiers setelah Ratcliffe mengakuisisi saham di United. Pria yang membangun tim balap legendaris Team Sky sejak 2010 ini dikenal dengan filosofi “marginal gains”.
“Saya tidak akan pernah melupakan pengalaman membangun tim dari nol,” kenang Brailsford tentang perjalanannya di dunia balap sepeda.
Perubahan peran ini menandai fase baru dalam transformasi United di bawah Ineos. Dengan Brailsford yang lebih fokus pada strategi olahraga korporat, tim manajemen United kini memiliki ruang lebih besar. Mereka bisa menjalankan visi mereka secara mandiri.
Meski demikian, keahlian Brailsford dalam membangun budaya juara tetap akan menjadi aset berharga bagi Ineos. Ia sendiri akan mengawasi portofolio investasi olahraganya yang mencakup United, tim balap, dan klub-klub lainnya.
“Dukungan dari para pemangku kepentingan menciptakan lingkungan sempurna bagi kami untuk meraih kesuksesan,” tambah Brailsford tentang kolaborasi dengan Ratcliffe.
Kini, dengan fondasi yang telah dibangun Brailsford, United memasuki babak baru di bawah kepemimpinan tim eksekutif yang lebih terspesialisasi. Tantangan berikutnya adalah memastikan transisi ini berjalan mulus sambil tetap mempertahankan momentum positif dalam membangun tim yang kompetitif di lapangan.