Pemain asing asal Kroasia Mateo Kocijan berpisah dengan Persib Bandung usai mempersembahkan gelar juara BRI Liga 1 2024/25. Mateo Kocijan ucap salam perpisahan dengan klub kebanggaan Bobotoh itu pada Kamis (29/5) malam. Ia mengucapkannya lewat postingan story di media sosial instagram pribadinya.
Kocijan diboyong pelatih Bojan Hodak ke Persib pada awal musim ini. Meskipun hanya bertahan semusim ia menuliskan sejarah dan momen indah selama berada di Liga Indonesia. Ia pula menikmati bagaimana momen angkat piala di hadapan ribuan suporternya—Bobotoh.
Kehadiran Kocijan di Persib menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan tim musim ini. Fleksibilitasnya dalam mengisi berbagai posisi memberikan solusi penting bagi pelatih Hodak, terutama saat menghadapi krisis pemain akibat cedera.
“Meskipun saya masih terkesan dengan seluruh situasi ini dan menikmati setiap momen setelah semua yang telah kami capai musim ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah menjadi bagian dari kisah indah ini,” ucap Kocijan.
Kontribusi Kocijan tidak hanya terlihat di lapangan, tapi juga dalam membangun chemistry tim. Pemain berusia 29 tahun ini dikenal sebagai sosok yang profesional dan mudah beradaptasi dengan budaya sepak bola Indonesia.
BACA JUGA: Persija Siapkan Strategi Baru dengan Kembalinya Ardhi Tjahjoko
IMPRESIF
Kocijan musim ini melalui musim yang impresif sebagai gelandang bertahan, ia bisa menggantikan peran Dedi Kusnandar yang absen panjang akibat patah tulang kaki. Selain bermain di pos gelandang, ia bisa bermain sebagai center back. Total 28 penampilan dicatatkan dengan 1.665 menit bermain.
“Dari sisi saya, semuanya indah dan istimewa, terima kasih atas segalanya, sejak hari pertama saya melangkah ke Indonesia hingga perayaan yang baru saja kami adakan. Anda membuat hidup saya lebih indah, dan ini akan saya ingat seumur hidup,” tulisnya.
Keputusan Kocijan untuk meninggalkan Persib menimbulkan pertanyaan besar tentang siapa yang akan mengisi void yang ditinggalkannya. Manajemen Persib kini tengah mencari pengganti yang bisa memberikan dampak serupa di lini tengah.
“Tentang rekan-rekan pemain dan staf, tidak perlu banyak bicara karena mereka adalah orang-orang istimewa yang tidak ada kata-kata yang bisa mendeskripsikan mereka.”
“Persib adalah biru, Bandung adalah biru, Indonesia adalah, selalu di hati,” begitu imbuh Kocijan.
Kepergian Kocijan menutup babak penting dalam sejarah Persib, sekaligus membuka tantangan baru bagi manajemen untuk membangun tim yang tetap kompetitif di musim depan. Para Bobotoh akan selalu mengenang kontribusi penting pemain Kroasia ini dalam meraih gelar juara.