Novak Djokovic merayakan ulang tahun ke-38 dengan cara yang tepat membalas kekalahan sebelumnya dari Matteo Arnaldi. Kemenangan itu pun membawanya melaju ke semifinal Geneva Open. Kemenangan 6-4, 6-4 ini menjadi sinyal positif jelang pertarungan di Prancis Terbuka minggu depan.
Petenis nomor satu dunia ini sempat kalah dari Arnaldi bulan April lalu, yang menjadi bagian dari tiga kekalahan beruntun di musim tanah liatnya. Namun di Swiss, Novak Djokovic menunjukkan karakter legenda dengan bangkit dari ketertinggalan 1-4 di set kedua untuk memastikan kemenangan dalam 1 jam 40 menit.
Ujian Mental Sebelum Roland Garros
Pertandingan ini menjadi ujian mental penting bagi Djokovic. Saat tertinggal di set kedua, emosinya meledak – terlihat dari raket yang dihancurkannya. Namun justru momen inilah yang menjadi titik balik.
“Setelah raket patah, saya menemukan keseimbangan mental dan emosional yang tepat,” akunya. “Saya bermain tenis terbaik saat paling dibutuhkan.”
Kemenangan ini menjadi penyemangat setelah awal tahun yang menantang bagi Djokovic, termasuk kekalahan di Madrid dan Monte Carlo. “Ini realitas baru yang saya hadapi,” ujarnya tentang perjuangannya di usia 38 tahun.
BACA JUGA: Raphinha: Komitmen Seumur Hidup untuk Barcelona
Pertarungan Melawan Waktu
Djokovic kini hanya butuh dua kemenangan lagi untuk meraih gelar ATP Tour ke-100 – prestasi yang hanya dicapai Connors dan Federer sebelumnya. “Tahun lalu semifinal, tahun ini semoga lebih jauh,” targetnya.
Di semifinal, Djokovic akan berhadapan dengan Cameron Norrie yang baru saja mengalahkan Alexei Popyrin. Petenis Inggris ini mengaku nervous menghadapi tantangan tersebut: “Tidak ada yang mudah melawan Djokovic.”
Persiapan Terakhir Menuju Paris
Kemenangan di Geneva menjadi modal berharga bagi Djokovic yang belum meraih gelar tahun ini. Dengan kondisi lapangan yang lembab dan dingin, pertandingan ini menjadi simulasi sempurna untuk Roland Garros.
“Banyak ketegangan di lapangan hari ini,” akunya sambil menerima kue ulang tahun dari panitia. Sorakan penonton yang menyanyikan lagu selamat ulang tahun menjadi bukti betapa spesialnya momen ini bagi sang juara 24 Grand Slam.
Kini, semua mata tertuju pada Paris. Bisakah Djokovic membawa momentum ini untuk meraih gelar Grand Slam ke-25? Jawabannya akan segera terungkap minggu depan.