Mohamed Salah di Ambang Sejarah: Rekor dan Prestasi yang Masih Tertunda

Perjalanan Mohamed Salah musim ini bagaikan rollercoaster. Di satu sisi, ia berada di puncak performa dengan statistik mencengangkan, sementara di sisi lain, ia terus dibayangi kegagalan memecahkan rekor yang sudah di depan mata.

Dalam laga kontra Brighton, Mohamed Salah melewatkan peluang emas saat tendangannya dari umpan Cody Gakpo melesat melebar dari gawang kosong. Ekspresinya sendiri mencerminkan betapa ia tak percaya bisa gagal dalam momen krusial tersebut.

“Pikiran pertama yang terlintas di kepala saya saat melihat bola bergerak ke arah Mo, saya seperti, ‘Peluang yang cukup besar, ini bisa berujung pada gol,’ karena itulah yang biasanya dilakukan Mo,” ujar pelatih Liverpool Arne Slot usai pertandingan.

“Dia hampir tidak seperti manusia sepanjang musim ini. Namun, ada beberapa momen di musim ini di mana dia seperti manusia, jadi ini bukan pertama kalinya dia tidak mencetak gol selama satu atau dua pertandingan berturut-turut.”

REKOR BESAR

Hingga pertengahan Maret lalu, Salah tampak akan memecahkan dua rekor sekaligus: rekor keterlibatan gol (gol + assist) dalam satu musim Liga Premier (47 gol/assist, dipegang Alan Shearer dan Andrew Cole) serta rekor assist terbanyak (20 assist, dipegang Thierry Henry dan Kevin De Bruyne).

Namun, setelah mencetak 27 gol dan 17 assist dalam 29 pertandingan, produktivitasnya tiba-tiba menurun. Dalam delapan laga terakhir, ia hanya mencatat satu gol dan satu assist, membuatnya masih terpaut satu gol/assist dari rekor keterlibatan gol dan dua assist dari rekor assist.

Meski begitu, optimisme tetap tinggi. “Semoga saya akan segera memecahkan [rekor keterlibatan gol]. Itu adalah sesuatu yang mendorong saya untuk terus maju dan bekerja keras,” kata Salah akhir April lalu.

Dengan satu laga tersisa melawan Crystal Palace, peluangnya masih terbuka lebar.

BACA JUGA: Final Liga Europa: Momen Penentu Masa Depan Manchester United

AMBISI

Di tengah perjuangannya memecahkan rekor di Liga Premier, Salah justru lebih dekat dengan prestasi individu lain: Sepatu Emas Liga Premier untuk keempat kalinya. Dengan 28 gol sejauh ini, ia unggul lima gol dari Alexander Isak (Newcastle) di peringkat kedua.

Jika berhasil, ia akan menyamai rekor Thierry Henry sebagai pemain dengan gelar Sepatu Emas Liga Premier terbanyak.

Tak hanya itu, Salah juga masih berpeluang merebut Sepatu Emas Eropa, penghargaan untuk pencetak gol terbanyak di seluruh liga Eropa. Saat ini, Viktor Gyokeres (Sporting CP) memimpin dengan 39 gol, tetapi liga Portugal telah berakhir.

Salah perlu mencetak dua gol melawan Palace untuk menyalipnya, sementara Kylian Mbappé (29 gol) juga masih punya satu laga tersisa. Namun, sistem penilaian berbasis kekuatan liga (dengan bobot lebih tinggi untuk liga top seperti Premier League) bisa menguntungkan Salah.

Musim ini menjadi bukti bahwa bahkan pemain sekaliber Salah pun mengalami fase naik-turun. Meski sempat dianggap “superhuman” karena konsistensinya, ia tetap manusia yang bisa melewatkan peluang.

Pertandingan terakhir melawan Palace bukan sekadar laga penutup musim, tapi juga kesempatan terbaiknya untuk mengukir namanya lebih dalam dalam sejarah sepak bola Inggris dan Eropa. Dan seperti biasa, semua mata akan tertuju padanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru