Carlo Ancelotti tampak legawa menyongsong akhir masa baktinya di kursi kepelatihan Real Madrid pada penghujung bulan ini. Meskipun gagal merengkuh trofi La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol – di mana Barcelona tampil dominan dengan empat kemenangan atas timnya musim ini – Don Carlo tak terlihat menyimpan penyesalan mendalam.
Ahli taktik asal Italia tersebut akan segera memulai petualangan baru. Kursi pelatih tim nasional Brasil telah menantinya mulai bulan Juni mendatang. Sementara itu, roda perubahan di ibukota Spanyol bergerak cepat. Madrid telah menunjuk Xabi Alonso sebagai suksesor Ancelotti. Bahkan, kejutan transfer pertama di era kepemimpinan Alonso telah terkonfirmasi.
Alih-alih nama beken seperti Trent Alexander-Arnold yang santer dikabarkan merapat ke Santiago Bernabeu, Madrid justru bergerak cepat mengamankan tanda tangan bintang muda Bournemouth, Dean Huijsen.
BACA JUGA:Â Dimas Drajad Bersyukur Kembali Turun Lapangan
PERINGATAN DARI ANCELOTTI
Kedua klub, Madrid dan Bournemouth, secara resmi mengumumkan kepindahan Huijsen ke ibu kota Spanyol pada musim panas ini. Klausul pelepasan sang pemain yang mencapai £50 juta telah diaktifkan.
Di tengah tekanan yang sempat menghimpit posisinya, Ancelotti bersikukuh bahwa ia tidak akan mengubah banyak hal dalam pendekatannya. Ia juga menegaskan bahwa Presiden klub, Florentino Perez, selalu memberikan dukungan penuh selama jendela transfer.
Kendati demikian, Ancelotti memberikan sinyal adanya ‘masalah’ di dalam tim yang belum terselesaikan – sebuah peringatan implisit bagi calon penggantinya, Alonso.
“Klub selalu mendengarkan saya. Sejak saya berada di sini, kami telah merekrut Camavinga, Rudiger, Tchouameni, Bellingham, dan Mbappe. Setiap keputusan yang klub ambil selalu melalui diskusi. Tidak ada hal lain yang perlu ditambahkan,” ujar Ancelotti, seperti dikutip dari Relevo.
“Tahun lalu kami menghadapi masalah serupa dan mampu memperbaikinya, namun tahun ini situasinya terasa sedikit lebih rumit.”
Dengan berakhirnya era Ancelotti, mata para Madridista kini tertuju pada kepemimpinan Xabi Alonso. Kedatangan Huijsen menjadi sinyal dimulainya proyek baru di bawah arahan mantan gelandang elegan tersebut. Tantangan besar menanti Alonso untuk membawa Madrid kembali ke puncak kejayaan sepakbola Spanyol dan Eropa.