Direktur utama IBL, Junas Miradiarsyah, memberikan pernyataannya terkait kasus yang baru-baru ini melibatkan penggawa Tangerang Hawks, Jarred Shaw. Ia menyatakan bahwa liga tak segan-segan akan melakukan black list terhadap pemain yang terbukti melanggar hukum Indonesia.
Baru-baru ini, penggawa Tangerang Hawks, Jarred Shaw, harus berurusan dengan pihak kepolisian karena kepemilikan obat terlarang. Jarred Shaw ditangkap pihak kepolisian Bandara Soekarno-Hatta saat menerima sebuah paket obat-obatan terlarang dari Thailand.
Menanggapi kasus tersebut, Junas Miradiarsyah selaku direktur utama IBL, memberikan pernyataan tegas.
Ia mengatakan kalau pihak kompetisi tidak akan segan-segan melakukan black list terhadap mereka yang melanggar hukum Tanah Air.
Ini juga senada dengan apa yang disampaikan oleh DPP Perbasi, di mana federasi tidak akan memberikan toleransi terhadap para pengguna narkoba.
BACA JUGA: Tangerang Hawks Ganti Jarred Shaw karena Indisipliner
“IBL bersama DPP PERBASI tegas akan melakukan black list, melarang mereka untuk bermain dan beraktifitas kembali di lingkungan IBL bagi yang terbukti melanggar hukum di Indonesia” kata Direktur Utama kompetisi Junas Miradiarsyah.
Selain para pemain, ditegaskan juga bahwa personil, baik kru, staf maupun ofisial yang terlibat konsumsi maupun kegiatan terkait akan berdampak pada karir selanjutnya di liga.
Di satu sisi, Jarred Shaw, bersama Tangerang Hawks, saat ini tengah tampil impresif. Hawks juga sedang bersaing memperebutkan tiket menuju fase playoff IBL 2025.
Mereka kini bertengger di peringkat keenam klasemen sementara musim reguler IBL 2025. Sementara itu, tim yang akan lolos ke post-season adalah mereka yang berada di posisi 8 besar.
Jarred Shaw juga merupakan jawara IBL bersama Prawira Bandung pada musim 2023. Ia membantu tim meraih kemenangan atas Pelita Jaya di final playoff dua tahun lalu.
