Manchester United tengah gencar mencari penyerang anyar guna mempertajam lini serang mereka. Langkah ini diambil menyusul performa kurang memuaskan dari Rasmus Hojlund, yang baru mengemas enam gol di Liga Primer musim ini.
Dalam beberapa pekan terakhir, radar Setan Merah mengarah pada Liam Delap. Penyerang tersebut tampil cukup impresif di kasta tertinggi Liga Inggris, meskipun Ipswich Town harus merasakan pahitnya degradasi ke Championship. Delap tercatat berhasil menyarangkan 12 gol bagi The Tractor Boys.
Kendati demikian, United bukan satu-satunya tim yang meminati bakat Delap. Sang pemain diperkirakan akan meninggalkan Ipswich untuk tetap berkiprah di Liga Primer. Namun, Setan Merah juga disebut-sebut mengincar sejumlah penyerang berpengalaman lainnya, seperti Viktor Gyokeres, Victor Osimhen, dan Matheus Cunha.
BACA JUGA:Â Preview Lazio Vs Juventus: Prediksi, Berita Tim, dan Susunan Pemain
Mantan bek Manchester United, Gary Pallister, berpendapat bahwa Delap belum memiliki jam terbang yang cukup untuk menjadi solusi bagi lini depan klub. Ia mendesak mantan timnya untuk mendatangkan lebih dari satu penyerang.
“Liam Delap agresif, selalu terlihat berbahaya, dan mendapatkan didikan yang baik di Manchester City. Namun, usianya masih muda. Jika United merekrutnya, saya pikir mereka tetap perlu mendatangkan seorang pencetak gol yang terbukti kualitasnya,” ujar Pallister kepada William Hill Vegas.
“Manchester United sudah mengambil langkah serupa dengan Rasmus Hojlund. Apa yang dibutuhkan Ruben Amorim adalah seorang striker siap pakai, pemain yang mampu mencetak 20 gol atau lebih dalam semusim. Tetapi, mencari pemain dengan kualitas seperti itu tidaklah mudah, apalagi jika melihat klub seperti Newcastle dan Chelsea yang finis di atas United juga berambisi memperkuat skuad mereka.”
“Itulah mengapa lolos ke Liga Champions menjadi sangat krusial. Ini akan berdampak besar pada kemampuan United di bursa transfer musim panas untuk menarik pemain ke Old Trafford dan mengeluarkan dana untuk pemain. Liga Champions membuat perbedaan yang signifikan.”
