Laga pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/25 kembali menjadi mimpi buruk bagi PSIS Semarang. Bermain di kandang sendiri, Stadion Jatidiri, Semarang, pada Jumat (9/5), tim Mahesa Jenar harus menyerah 1-2 dari PSS Sleman.
PSS tampil lebih percaya diri dengan membangun keunggulan 2-0 di babak pertama melalui gol Gustavo Tocantins pada menit ke-8 dan ke-42. PSIS baru bisa membalas di menit ke-68 lewat Lucas Baretto, namun upaya mereka tak cukup untuk mengubah nasib pertandingan.
Kekalahan ini semakin memperpanjang catatan buruk PSIS yang sudah 12 laga beruntun tanpa kemenangan. Di klasemen sementara, PSIS tetap terperangkap di dasar dengan 25 poin dari 32 pertandingan, membuat ancaman degradasi semakin nyata.
“Mewakili seluruh staf, ofisial dan pemain, kami minta maaf belum bisa menghadirkan kemenangan untuk laga kali ini. Tapi kami sudah keluarkan seluruh kemampuan yang kita punya. Kita sudah berikan yang terbaik yang kita lakukan. Tapi sekali lagi, selamat untuk PSS Sleman untuk kemenangannya dan saya minta maaf untuk seluruh pecinta PSIS,” ujar caretaker pelatih PSIS, Muhammad Ridwan.
Ridwan mengungkapkan bahwa timnya sedang menghadapi berbagai kendala, termasuk absennya sejumlah pemain kunci akibat cedera.
“Ada 2 pemain kami yakni Boubakary Diarra dan Alfeandra Dewangga yang tidak bisa main karena cedera. Septian David juga ada kendala, termasuk juga Gali Freitas yang belum bisa berlatih penuh bersama tim, namun akhirnya terpaksa kami mainkan karena kami butuh tenaga mereka,” jelas Ridwan.
BACA JUGA: PSS Sleman Pertahankan Asa Hindari Degradasi, PSIS Semarang Semakin Terancam
PEMAIN MUDA
Situasi ini memaksa PSIS untuk lebih banyak mengandalkan pemain muda.
“Kondisi pemain yang ada ini yang menjadi alasan kenapa kami mainkan banyak pemain muda. Pada regulasi, U-23 minimal ada 1 pemain dan main sepanjang 45 menit. Namun kita akhirnya mainkan 4 pemain U-23 dan salah satunya main full 90 menit,” tambah Ridwan.
Menyikapi posisi PSIS yang kian terancam degradasi, Ridwan mengakui bahwa nasib tim kini tidak sepenuhnya berada di tangan mereka.
“Sekarang ini, nasib tidak hanya bergantung pada kita, tapi juga bergantung pada hasil lainnya. Tapi, kita harus tetap fokus pada laga kita sendiri. Apapun itu, setelah kita fokuskan diri, kita ternyata belum bisa hadirkan hasil terbaik. Untuk 2 laga tersisa, kita pastikan akan lakukan yang terbaik,” tegasnya.
Dengan sisa dua pertandingan, PSIS harus berjuang ekstra keras jika ingin mempertahankan harapan bertahan di BRI Liga 1 musim depan.