Laga leg pertama semifinal Liga Champions antara Barcelona dan Inter Milan diwarnai drama enam gol yang berakhir imbang 3-3. Kendati bek sayap Inter Milan, Denzel Dumfries, tampil gemilang dengan dua gol dan terpilih sebagai pemain terbaik pertandingan, sorotan utama tertuju pada bintang muda Barcelona, Lamine Yamal.
Pemain berusia 17 tahun itu menorehkan tinta emas dalam buku sejarah klub dengan mencatatkan penampilan ke-100 untuk Barcelona. Torehan ini menjadikannya pemain termuda yang mencapai angka tersebut dalam kompetisi resmi. Lebih jauh lagi, Yamal turut menyumbangkan satu gol di laga krusial ini, menambah pundi-pundi golnya menjadi 22 bersama Blaugrana.
Statistik impresif Yamal langsung memicu perbandingan dengan dua legenda sepakbola modern di usia yang sama. Lionel Messi, di usia 17 tahun, baru mencetak satu gol dalam sembilan penampilan, sementara Cristiano Ronaldo mengoleksi lima gol dalam 19 pertandingan sebelum menginjak usia 18 tahun. Catatan Yamal jelas jauh melampaui kedua megabintang tersebut.
BACA JUGA:Â Xabi Alonso Minta Didatangkan Dua Pemain Ini Jika Tukangi Real Madrid
Penampilan Yamal di babak pertama sungguh memukau. Ia menjadi motor serangan Barcelona dan menginspirasi kebangkitan tim setelah tertinggal 0-2 dari Inter Milan di 21 menit awal pertandingan. Gol Yamal menjadi penutup comeback luar biasa Barcelona.
Musim panas lalu, Yamal juga telah mencetak gol di babak empat besar Euro 2024. Fakta ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia, bahkan sebelum usianya genap 18 tahun.
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, pun memberikan pujian untuk pemain internasional Spanyol tersebut.
“Lamine adalah jenis bakat yang muncul setiap 50 tahun, dan melihatnya dari dekat benar-benar membuat saya terkesan,” ungkap Inzaghi dikutip dari BBC. “Ia menyebabkan masalah besar bagi kami karena kami seharusnya menggandakannya dan itu tidak cukup.”
