Para loyalis Manchester United akhirnya berkesempatan memberikan penghormatan yang layak kepada salah satu sosok idola mereka, David de Gea. Kiper Spanyol berusia 34 tahun itu dijadwalkan kembali ke Theatre of Dreams dalam laga persahabatan pramusim yang sarat emosi.
De Gea, yang kini membela Fiorentina, diperkirakan akan turun dalam pertandingan persahabatan yang dijadwalkan pada 9 Agustus mendatang. Kembalinya sang penjaga gawang akan menandai momen mengharukan dua tahun setelah kepergiannya yang terasa tiba-tiba dari Old Trafford.
Setelah meninggalkan Manchester, De Gea sempat melalui satu musim tanpa klub sebelum akhirnya kembali merumput di level profesional bersama Fiorentina. Di Italia, ia menemukan kembali gairahnya, tampil impresif, dan memainkan peran krusial dalam ambisi Fiorentina untuk menembus Liga Champions.
Sebuah ironi mencolok tersaji di Manchester United, di mana klub kesulitan mencari pengganti sepadan bagi mantan kiper nomor satunya. Kedatangan kiper Kamerun, Andre Onana, dari Inter Milan dengan mahar £43,8 juta, sejauh ini belum mampu memukau publik Old Trafford.
BACA JUGA:Â Dean James: Antara Cedera dan Kerinduan untuk Bermain di SUGBK
PENGUMUMAN MAN UNITED
Direktur Teknik Manchester United, Jason Wilcox, mengungkapkan arti penting laga pramusim ini. “Pertandingan pramusim terakhir ini krusial bagi persiapan kami menyongsong musim 2025/26. Laga ini akan memastikan para pemain mendapatkan menit bermain yang kompetitif, melawan lawan tangguh, di berbagai atmosfer, termasuk di Old Trafford, sebelum Liga Primer kembali bergulir,” ujarnya.
“Kami telah bekerja sama erat dengan Ruben [Amorim] dan staf pelatihnya untuk menyusun jadwal pertandingan yang menarik dan kompetitif. Ini termasuk memanfaatkan fasilitas olahraga terkemuka di AS, berhadapan dengan tim-tim kuat, dan memberikan kesempatan bagi sebanyak mungkin penggemar untuk menyaksikan tim secara langsung di Swedia, AS, dan, dengan pertandingan terakhir ini, kembali ke rumah di Theatre of Dreams.”
Selama berseragam Manchester United, De Gea mengoleksi sejumlah trofi bergengsi, termasuk Liga Primer, Piala FA, dan Liga Europa. Namun, warisan terbesarnya mungkin terletak pada pengabdian dan konsistensinya yang luar biasa di tengah turbulensi yang melanda klub pasca-era Sir Alex Ferguson.
Pertandingan persahabatan mendatang memberikan kesempatan emas untuk menutup babak ini dengan layak, baik bagi para suporter maupun bagi seorang penjaga gawang yang kontribusinya takkan lekang oleh waktu.