Eks bek Manchester United dan timnas Prancis, Patrice Evra, akan memulai petualangan barunya di dunia seni bela diri campuran (MMA). Ia akan debut di ajang PFL Europe Paris pada 24 Mei mendatang.
Patrice Evra yang kini berusia 43 tahun—pensiun dari sepak bola pada 2018—telah menjalani latihan intensif sejak 2016 bersama petarung PFL sekaligus sahabatnya, Cedric Doumbe. Meski lawannya di Accor Arena belum diumumkan, Evra sudah menyulut sensasi dengan menyebut nama Luis Suarez.
Di unggahan media sosialnya, Evra menulis: “Mereka yang akan memilih lawan saya. Mereka bertanya siapa yang ingin saya hadapi. Saya jawab Luis Suarez.”
“Saya bahkan mau bayar sendiri. Dia boleh saja menggigit saya lagi.”
BACA JUGA: Cole Palmer Alami Krisis Kepercayaan Diri, Maresca Tegaskan Bukan Masalah Teknis
ALASAN
Insiden antara Evra dan Suarez terjadi pada 2011, ketika Suarez—yang saat itu membela Liverpool—dihukum larangan bermain delapan pertandingan karena tuduhan pelecehan rasial terhadap Evra. Suarez, yang kini berusia 38 tahun dan masih aktif bermain untuk Inter Miami, juga dikenal karena tiga kasus menggigit lawan selama kariernya.
Dalam pernyataan resminya untuk PFL, Evra menegaskan keseriusannya: “Saya sangat mencintai olahraga ini.”
“Saya pernah tampil di panggung terbesar sepak bola, memenangkan semua trofi utama, tapi PFL Europe Paris akan menjadi malam yang benar-benar spesial bagi saya.”
“Saya sudah berlatih dengan atlet-atlet terbaik dunia selama bertahun-tahun, dan mereka pun tahu saya siap. Nantinya saya akan tampil di Accor Arena tanggal 24 Mei, jadi datanglah dan saksikan pertunjukannya.”
Evra membela Manchester United selama 379 pertandingan (2006-2014), meraih lima gelar Liga Primer dan satu Liga Champions. Kariernya juga melewati klub-klub top Eropa seperti Monaco, Juventus, sebelum pensiun di West Ham.
Setelah gantung sepatu, Evra aktif sebagai analis sepak bola di televisi. PFL (Professional Fighters League) sendiri merupakan promotor MMA terbesar kedua di dunia setelah UFC.
Debut Evra di MMA ini dinanti sebagai babak baru kehidupan atletiknya—dan mungkin pembalasan terhadap rival lamanya, meski Suarez kecil kemungkinan benar-benar menjadi lawannya di sangkar.