Kairo Bereaksi Terhadap Perselisihan Salah dengan Liverpool

Di tengah hiruk-pikuknya kota Kairo, hal yang paling mengesankan justru adalah jumlah penduduknya yang begitu masif. Dengan populasi nasional sekitar 120 juta jiwa, ibu kota Mesir ini dihuni oleh tidak kurang dari 23 juta manusia. Sebagai perbandingan, jumlah penduduk Liverpool bahkan tidak mencapai satu juta. Dengan memahami skala demografis ini, seseorang baru dapat mulai menyelami betapa luasnya gelombang kemarahan nasional yang muncul menyusul wawancara provokatif Mohamed Salah pada 6 Desember, di mana ia menyatakan bahwa Liverpool telah “mengkhianatinya”.

“Wawancara ini seperti sebuah revolusi di Mesir,” kata Diaa El-Sayed, mantan asisten pelatih timnas Mesir yang telah mengenal Salah sejak sang pemain berusia 16 tahun. “99% warga Mesir mendukung Salah, dan Anda bisa melihat dari reaksi di Anfield bahwa para penggemar Liverpool juga mendukungnya.”

Sementara di berbagai media Inggris, Salah mendapat kecaman keras. Mantan bek Liverpool Jamie Carragher menyebut wawancara itu sebagai “aib”. Bahkan, ia menuduh pemain berusia 33 tahun tersebut telah berkhianat kepada klub. Sejumlah pihak lainnya bersikeras bahwa Salah keliru karena menyuarakan keluhannya secara terbuka. Namun di Kairo, sang ‘Raja Mesir’ dianggap tak pernah salah.

“Sebelum Salah, tidak ada seorang pun yang mendukung Liverpool di sini,” ujar Noura Essam, seorang warga Kairo. “Sebelum Salah, kami tidak memiliki figur global, jadi kami akan selalu mendukungnya.”

BACA JUGA: Robert Lewandowski Dikabarkan tengah Membuka Peluang Bergabung ke Chicago Fire

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru