Preview Polandia vs Belanda: Belanda Bertandang ke Warsawa Demi Mengunci Tiket Piala Dunia

Oleh peserta Liga Pundit: Aldhi Rizki Darmawan (@dhialdhi – IG)

Belanda akan melanjutkan perjalanan mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa Grup G dengan menghadapi Polandia di Stadion Nasional Warsawa pada Jumat, 14 November 2025. Pertandingan ini menjadi laga penentuan bagi The Flying Dutchman, karena kemenangan atas tuan rumah dapat mengunci tempat mereka di putaran final Piala Dunia 2026. Di kubu seberang, Biało-Czerwoni (julukan timnas Polandia) yang diasuh oleh Jan Urban masih harus bekerja keras, sebab posisi runner-up sementara belum cukup aman untuk mengamankan tiket play-off kualifikasi karena Finlandia masih membuntuti dengan selisih tiga poin.

Secara historis, De Oranje memiliki catatan pertemuan yang mengesankan melawan Belanda. Dalam tujuh pertemuan terakhir di berbagai ajang, pasukan Ronald Koeman mencatat lima kemenangan dan dua hasil imbang. Salah satu kemenangan paling bergengsi terjadi pada ajang Euro 2024, ketika Belanda menundukkan Polandia dengan skor 2–1. Sementara itu, pertemuan pertama dari kedua tim di babak kualifikasi ini berakhir dengan skor imbang 1–1, yang kemudian kedua tim sama-sama mencatat rekor sempurna sejak itu.

Bagi Polandia, satu poin saja sudah cukup untuk menjaga asa tampil di babak play-off. Bahkan, peluang lolos otomatis pun masih terbuka jika mereka mampu menaklukkan Belanda dan Malta, ditambah hasil imbang Belanda melawan Lithuania. Sementara bagi Belanda, pertandingan di Warsawa tidak akan mudah karena Polandia belum terkalahkan di kandang sepanjang tahun ini. Dengan motivasi tinggi dari kedua kubu, duel antara dua kekuatan Eropa Tengah ini diyakini akan berlangsung ketat.

Polandia: Benteng Kokoh di Warsawa

Polandia selalu mencetak gol dalam 15 laga terakhir sejak September 2024 dan tampil cukup stabil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan empat kemenangan, sekali imbang kala melawan Belanda dan satu kekalahan mengejutkan dari Finlandia. Performa kandang mereka bahkan lebih impresif dengan lima kemenangan beruntun, menjadikan Warsawa sebagai benteng yang sulit ditembus.

Gaya bermain The White-Reds dalam formasi tiga bek sangat bergantung pada sistem pertahanan, disiplin, dan transisi cepat. Data FotMob Jakub Kiwior dkk mencatat rata-rata 17.5 tekel dan 9.3 intersep per laga, menegaskan bahwa mereka agresif dalam merebut bola lewat duel langsung maupun pemotongan umpan. Pola ini membuat mereka tampil lebih reaktif dan rapat ketimbang tim possession-based seperti Belanda.

Pendekatan defensif tersebut menghasilkan efektivitas tinggi, tercermin dari gawang Bartlomiej Dragowski hanya kebobolan 0.7 gol per pertandingan. Dengan kehadiran Robert Lewandowski sebagai titik fokus serangan, Polandia dapat mengkombinasikan blok defensif yang terorganisir dengan serangan balik cepat yang mematikan lewat target man kelas dunia itu.

Belanda: Misi Sapu Bersih Sisa Pertandingan

Di bawah asuhan pelatih Ronald Koeman dengan formasi 4-2-3-1, Belanda menampilkan gaya permainan yang sangat ofensif dan mengandalkan pressing tinggi. Hal ini tercermin dari data statistik FotMob di mana mereka berhasil mencatatkan rata-rata xG … dan 3.7 gol per pertandingan. Angka ini menunjukkan bahwa Belanda memiliki kemampuan penyelesaian akhir yang luar biasa, menjadikannya salah satu tim dengan output serangan terbaik.

Selain itu, data penguasaan bola yang dimenangkan di final third lawan mencapai rata-rata 6.7 per pertandingan juga menunjukan agresivitas Belanda dalam memenangkan bola kembali di area pertahanan lawan, yang secara langsung menciptakan peluang gol cepat dan lebih berbahaya karena berada dekat dengan gawang lawan.

Hasil lima kemenangan dan satu hasil imbang (melawan Polandia) dalam enam pertandingan terakhir menegaskan bahwa gaya permainan mereka sangat efektif dan sulit untuk dikalahkan.

Prediksi Jalannya Pertandingan

Formasi 3-4-3 yang dapat bertransformasi ke 3-5-2 membuat Polandia dikenal disiplin dalam bertahan dan kuat sampai dengan babak kedua. Mereka mencetak gol setelah turun minum dalam 12 laga internasional berturut-turut. Namun, menghadapi Belanda yang selalu memulai pertandingan dengan tempo tinggi dan sering merebut bola di final third, bermain terlalu lama di wilayah sendiri sangat berisiko.

Polandia kemungkinan akan bermain menunggu dan mencari peluang lewat serangan balik cepat dengan memanfaatkan ruang yang ditinggalkan bek sayap Belanda. Peran Piotr Zieliński dalam mengalirkan bola ke depan akan sangat penting, terutama ke Sebastian Szymański yang kerap muncul di antara lini dan penyelesaian akhir dari sang kapten, Robert Lewandowski.

Lewandowski tampil impresif musim ini setelah mencetak 10 gol dari 17 pertandingan yang dijalani di seluruh kompetisi. Per statistik di WhoScored, dengan rata-rata gol 4.6 dan xG 4.2 per pertandingan, Lewy menunjukan bahwa ia masih menjadi striker yang klinis meski usianya sudah tidak muda lagi (37 tahun). Meski statistik selain tembakannya tidak terlalu impresif, namun penyelesaian akhirnya adalah faktor yang paling dibutuhkan tim ketika fase transisi dan situasi bola mati. Terbukti, tiga gol yang dicetak selama kualifikasi berasal dari situasi open play dan fast break.

Sebaliknya, Belanda tampil lebih matang dan berhasil bermain secara kolektif—total 10 pemain telah mencetak gol selama kualifikasi. Tim asuhan Koeman bermain rapi dalam penguasaan bola, menjaga keseimbangan antara lini tengah dan depan, serta selalu mencetak gol lebih dulu dalam enam pertandingan terakhir. Lini pertahanan mereka yang dipimpin van Dijk dan van de Ven semakin solid. Rekor tiga kemenangan tandang beruntun membuktikan kemampuan adaptasi mereka.

Pertarungan utama akan terjadi di lini tengah. Ketenangan De Jong dan energi Gravenberch akan menguji kemampuan Zieliński dalam mengontrol pertandingan. Sementara pergerakan leluasa dari Reijnders atau Simons bisa membuka celah di pertahanan. Urban mungkin akan menurunkan satu gelandang lebih ke dalam untuk menambah cover di area tengah. Akan tetapi, keputusan itu berisiko membuat Lewandowski terisolasi menghadapi Van Dijk.

Menjelang Piala Dunia 2026, Memphis Depay (31) masih menjadi andalan utama di lini depan De Oranje. Musim ini sang striker Corinthians telah tampil 35 kali dan terlibat dalam 21 gol/assist, termasuk 7 gol dan 4 assists bersama Belanda. Meski kecepatannya mulai menurun dan ia tidak terlalu kuat dalam duel udara, Depay kini lebih sering turun ke area dalam untuk membuka ruang tembakan jarak jauh dan mengalirkan umpan kunci. Teknik individunya juga membuatnya sangat dapat dipercaya dalam situasi bola mati.

Statistik passing di atas menunjukan betapa krusialnya Depay dalam menciptakan peluang bagi tim. Trident gelandang serang Belanda yang diisi Malen, Gakpo dan Reijnders/Kluivert akan bergerak dinamis dan membuat pola serangan yang sulit ditebak. Tentu, fullback van de Ven dan Dumfries yang dengan kecepatannya bisa memberikan kejutan ketika muncul dari posisi tiang jauh.

Dalam hal susunan pemain Polandia, absennya Lukasz Skorupski dan Jan Bednarek membuat Tomasz Kedziora berpeluang mengisi salah satu posisi dalam skema tiga bek. Dari kubu Belanda, Wout Weghorst dan Jeremie Frimpong absen karena cedera, sementara Matthijs de Ligt kembali dipanggil namun tidak akan menjadi starter. Koeman akan dihadapkan dengan pilihan sulit untuk menentukan trio gelandang serang karena Kluivert, Gakpo, Malen, Reijnders, dan Simons semuanya berada dalam kondisi yang fit untuk dimainkan.

Perkiraan Formasi:

Polandia (3-4-3): Dragowski; Wisniewski, Kedziora, Kiwior; Cash, Slisz, Zielinski, Skoras; Szymanski, Lewandowski, Kaminski.

Belanda (4-2-3-1): Verbruggen; Dumfries, Timber, Van Dijk, Van de Ven; Gravenberch, De Jong; Malen, Kluivert, Gakpo; Depay

Prediski Skor:

Polandia 1-2 Belanda

Polandia menang: 25%

Imbang: 35%

Belanda menang: 40%

Penutup

Secara statistik, momentum berpihak pada Belanda yang sangat ofensif dan klinis, sementara pertahanan Polandia belum benar-benar diuji oleh serangan seefisien ini. Meski begitu, atmosfer di Warsawa dan rekor lima kemenangan kandang beruntun bisa menjadi faktor pembeda.

Laga diprediksi berlangsung ketat di babak pertama, dengan duel taktis dan permainan sabar, sebelum kualitas penguasaan bola Belanda perlahan mendominasi. Ancaman teknis Depay dan pengalaman Lewandowski bisa menentukan arah laga, namun kedalaman skuad serta organisasi permainan Koeman kemungkinan akan memastikan kemenangan dan tiket lolos bagi Belanda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru