Inter v Lazio : Sang Ular yang Kelaparan Siap Berburu Elang yang Baru Pulih di Langit

Oleh peserta Liga Pundit: Muhammad Ghufron Khaical Alfaris (@hatiyangraya)

Preambule

Laga Inter Lazio akhir pekan ini bak misi balas dendam bagi Inter. Kenangan menyakitkan yang belum genap 1 tahun itu seakan menjadi bahan bakar penyemangatnya. Bagaimana tidak, hasil imbang melawan Lazio pada Mei lalu itu memaksa Inter harus merelakan gelar juara musim lalu. Jelas jika Inter tak mau kesalahan itu terulang kembali.

Tren dan Form Terkini

Inter, Sang Ular Besar yang Lapar Gol

Inter sekarang berada di posisi 2 klasemen membuntuti Napoli dengan selisih 1 poin tapi mereka juga rawan digusur oleh saudaranya, Milan dan klub serigala ibukota, Roma yang sama – sama mengoleksi 21 poin. Inter pun telah mengemas 12 gol dalam 5 laga terakhir, menjadikan mereka tim terbanyak mencetak gol sejauh ini di Serie A.

Ditambah dengan kombinasi set piece yang sepertinya akan menjadi cara baru Inter untuk menambah keran gol mereka. Sang pelatih, Cristian Chivu, memuji staf kepelatihannya untuk skema bola mati yang membuahkan gol ketika melawan Verona minggu lalu.

Inter juga mencatatkan xG dan Big Chances tertinggi dari semua tim di kasta tertinggi italia dan dengan konsisten mencetak minimal 1 gol dalam setiap pertandingan di Serie A.

Walau begitu pertahanan Inter termasuk yang paling keropos musim ini, mereka setidaknya mencatatkan 1,2 kemasukan gol per pertandingan. Telatnya regenerasi para pemain belakang menjadi salah satu penyebabnya, kebanyakan gol yang bersarang ke gawang Inter terjadi karena hilangnya fokus para pemain belakang.

Para Elang yang Berusaha Pulih, Lazio

Di pihak tamu, Lazio mengawali liga dengan hasil kurang memuaskan dan dengan ditambah kekalahan dari rival sekota, Roma, di pekan ke-4 Serie A. Namun perlahan tapi pasti para elang berusaha bangkit dan berhasil mendapatkan hasil – hasil yang cukup memuaskan.

Sekarang mereka terbang ke Milan dengan rasa penuh percaya diri, dengan hasil tak terkalahkan dalam 6 laga terakhir serie A, 3 imbang dan 3 kemenangan. Lini belakang mereka menjadi salah satu yang terkuat di liga dengan catatan 6 kali nirbobol.

Lazio sekarang duduk di posisi 8, menguntit Bologna, Juventus dan Como. Lazio memiliki kesempatan terbuka untuk bisa sejenak duduk di posisi 5 sehingga jelas mereka tak mau melepaskan laga akhir pekan ini.

Namun dengan permasalahan cedera yang terus berdatangan dari awal musim, Maurizio Sarri, akhirnya harus mengubah pendekatan gaya mainnya dari possession-based ke counter attack untuk menyesuaikan dengan karakteristik pemain yang tersedia. Nama – nama penting seperti Alessio Romagnoli, Matteo Cancellieri dan Nicolo Rovella sepertinya tak dapat dimainkan di laga ini akibat cedera.

Tua – Tua yang Masih Patut Dikasih Lampu Sorot

Di umur yang tak lagi muda, maestro asal Turkiye, Hakan Çalhanoğlu, masih menjadi pemain penting untuk Inter. Tak dimainkan sejak menit awal saat melawan Kairat Almaty tengah pekan tadi mengisyaratkan sang pemain akan berperan penting mengatur tempo permainan Inter di akhir pekan ini. Dan bisa saja skema set piece saat melawan Verona akan terjadi lagi di Milan.

Ivan Provedel, patut dikasih tepuk tangan dan sanjungan untuk 10 laga sejauh ini bersama Lazio. Kepakan tangannya bak sayap besar yang menutupi jala Lazio, mencegah gol bersarang dari gempuran serangan lawan. Ia dengan konsisten mencatatkan 4,3 penyelamatan per 90 menit musim ini. Menjadi yang tertinggi di Serie A dalam persentase penyelamatan sebesar 86,0%.

Ini atau Itu

Dengan kembalinya Marcus Thuram dari cedera, Chivu kemungkinan akan memainkan dia menjadi tandem sang kapten, Lautaro Martinez di lini depan Inter seperti biasanya. Marcus Thuram sejauh ini telah mencatatkan 3 gol dan xG sebesar 0,56 di Serie A.

Walau begitu Inter masih memiliki opsi di dua sosok pemain muda yang siap unjuk gigi yaitu Ange-Yoan Bonny dengan 3 gol dan 3 assists sejauh ini dan Pio Esposito dengan 1 golnya yang tampil cukup bagus dalam beberapa laga terakhir di Serie A.

Di sisi Lazio, dengan cederanya Matteo Cancellieri, sisi kiri Lazio akan diisi oleh Gustav Isaksen. Isaksen sejauh ini tampil baik memulai pertandingan untuk Lazio dan telah mengoleksi 1 gol dengan 0,70 xG.

Tapi ada satu nama yang mungkin bisa memberikan nuansa kejutan seperti yang pernah ia lakukan Mei lalu yaitu Pedro Rodríguez. Dengan tingkat kesuksesan menggiring bola mencapai 72,7% dan rataan umpan sukses di angka 80%, Ia bisa menjadi senjata tersembunyi Lazio berikutnya.

Fin

Hasil dari pertandingan ini mungkin akan menjadi penentu apa yang akan terjadi di akhir musim untuk kedua tim. Bak kepakan sayap kupu-kupu di Brazil dapat menyebabkan tornado di Texas, efek berantai paling mustajab akan tercipta di Milan akhir pekan nanti.

Prediksi : Inter 2-1 Lazio

  • Inter menang: 50%
  • Laga berakhir imbang:30%

Lazio menang: 20%

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru