Mary Earps menyatakan bahwa karya otobiografinya sama sekali tidak dimaksudkan untuk “merendahkan siapa pun”. Ia mengungkapkan kekecewaannya atas reaksi publik yang dinilainya telah “terdistorsi”. Kiper legendaris Inggris meraih kemenangan di Euro 2022 itu mendapat berbagai tanggapan dari pendukung dan pelatih Chelsea Sonia Bompastor. Hal itu menyusul komentarnya mengenai mantan rekan setim di Lionesses, Hannah Hampton, serta manajer Sarina Wiegman.
Buku yang dirilis pekan ini memuat klaim Mary Earps bahwa ia pernah menyampaikan kepada Wiegman tentang kekhawatirannya atas “perilaku buruk” yang justru dihargai dengan memanggil kembali Hampton ke skuad Inggris, setelah sebelumnya dicoret karena dianggap “mengganggu dan tidak dapat diandalkan”. Menanggapi hal tersebut, Bompastor membela Hampton dengan menyatakan pemain Chelsea itu telah menunjukkan “kelas” dan menilai Earps tidak menunjukkan rasa hormat kepada Wiegman.
“Sungguh luar biasa melihat bagaimana beberapa hal sedikit terdistorsi,” kata Earps kepada BBC Sport. “Saya tidak menulis buku ini untuk menjatuhkan siapa pun dalam bentuk apa pun. Itu bukan diri saya sebagai pribadi. Ini kehidupan nyata. Ada konsekuensinya. Ini bukan drama.”
“Sepak bola wanita telah memasuki ranah yang agak mirip hiburan, jadi terkadang hidup kita dieksploitasi untuk hiburan orang lain. Tapi itu tidak lucu, lho?”
“Iya rasa saya belum memikirkan reaksi seperti apa yang saya inginkan. Saya tidak terkejut, dengan apa yang saya lihat di algoritma saya [di media sosial], jika saya sampai pada kesimpulan yang sama dengan orang lain, sejujurnya. Tapi saya rasa bukan itu yang saya tulis.”
“Saya rasa itu bukan refleksi yang adil dan saya rasa itu telah disalahartikan. Saya berbicara tentang begitu banyak hal yang berbeda dan sulit untuk melihat hanya hal-hal tertentu yang ditarik keluar dan benar-benar difokuskan.”
BACA JUGA: Jadwal Arsenal Super Padat, Mikel Arteta Ajukan Penjadwalan Ulang ke FA
