Ribuan suporter West Ham menunjukkan kekecewaan mereka dengan aksi protes yang menuntut pengunduran diri direksinya. Mereka menuntut Ketua David Sullivan dan Wakil Ketua Karren Brady. Aksi ini berlangsung sebelum laga kandang melawan Crystal Palace. Tim dari Graham Potter hanya mengumpulkan tiga poin dari empat laga dan tereliminasi dari Piala Carabao.
Dua kelompok protes terpisah bergerak menuju Stadion London sambil membawa spanduk dan bendera yang menyerukan perubahan kepemimpinan. Beberapa tulisan menyatakan Sullivan dan Brady—yang telah memimpin sejak 2010—harus “mundur” dan “telah menghancurkan klub”, sementara yang lain berbunyi “kami dijual mimpi, tetapi hidup dalam mimpi buruk”.
Hammers United, kelompok suporter yang mengorganisir aksi terbesar, menyatakan bahwa ini adalah “awal dari kampanye protes berkelanjutan yang bersifat legal namun tegas”. Mereka menegaskan, “Dengan Brady dan Sullivan, klub kami semakin hancur. Kami mengalami kemunduran serius dan perlahan sekarat. Ribuan penggemar setia telah pergi, dan kami menghadapi ancaman degradasi. Kami tidak boleh diam saja.”
Mereka menambahkan, “Kami harus menunjukkan bahwa posisi Brady dan Sullivan tidak dapat dipertahankan. Mereka harus digantikan oleh profesional yang memiliki keahlian dan passion untuk memajukan klub.”
Sullivan dan Brady telah memimpin West Ham sejak mengambil alih klub senilai £105 juta 15 tahun lalu, bersama mantan pemilik Birmingham City David Gold.
BACA JUGA: Hugo Ekitike Menjawab Kritikan dengan Performa Gemilang