Lamine Yamal, wonderkid yang kini jadi permata Barcelona, ternyata pernah nyaris meninggalkan La Masia untuk Bayern Munich. Fakta mengejutkan ini diungkap media Jerman, BILD, yang menyebut raksasa Bundesliga tersebut sempat mengincar Yamal jauh sebelum dunia mengenalnya.
Pada 2022, Bayern bergerak lewat direktur olahraga kala itu, Hasan Salihamidzic. Ia bertemu Ivan de la Peña di Madrid dengan tujuan ganda, yakni membicarakan kemungkinan merekrut Gavi sekaligus Yamal.
Rencana mereka cukup berani, menunggu Yamal berusia 16 tahun pada 2023, lalu menggoda keluarganya pindah ke Jerman dengan nilai transfer sekitar 5 juta Euro.
Baca Juga: Alami Cedera, Begini Kabar Terbaru Lamine Yamal
Bahkan, Bayern sudah menyiapkan skenario untuk menjalin komunikasi langsung dengan keluarga sang pemain. Mereka yakin bisa selangkah lebih cepat sebelum klub-klub top Eropa lain menyadari potensi luar biasa bocah kelahiran 2007 tersebut. Namun, situasi berubah drastis ketika Jorge Mendes masuk ke dalam percakapan.
De la Peña harus merelakan Yamal yang beralih agen ke Mendes. Salihamidzic pun mencoba menghubungi superagen asal Portugal itu. Dalam pembicaraan tersebut, Mendes dengan santai menyebut keluarga Yamal “mungkin bisa diyakinkan” dengan mahar €5 juta.
Di titik itu, Bayern ragu. Mereka merasa jumlah tersebut terlalu besar untuk remaja yang belum dikenal luas. Keraguan singkat itu justru menjadi kesalahan fatal. Saat Bayern masih tarik-ulur, Barcelona bergerak cepat memberi debut tim utama kepada Yamal di usia 15 tahun.
Keputusan itu jadi titik balik. Yamal sadar, klub yang membesarkannya di akademi La Masia sudah menunjukkan rasa percaya dengan memberinya panggung di Camp Nou. Alih-alih tergoda pergi, ia semakin yakin bertahan di Catalunya.
Pada Oktober 2023, Barcelona memperkuat ikatan itu dengan kontrak baru berdurasi hingga 2026. Nilai klausul pelepasannya pun fantastis, mencapai 1 miliar Euro, sebuah angka yang membuat mustahil bagi klub mana pun untuk merebutnya.
Kesempatan Bayern lenyap seketika. Apa yang sebelumnya bisa menjadi perekrutan murah hanya dengan 5 juta Euro kini berubah jadi mimpi mustahil.